wakmon2017

ALIF Pembiayaan KPR 

Info Tentang ALIF KPR

PT Al Ijarah Indonesia Finance (ALIF) bakal lakukan ekspansi pembiayaan ke bidang property lewat skema KPR serta memperluas pasar pembiayaan ke bisnis kecil menengah. Segmen KPR yang bakal dikerjakan mencakup pasar yg tidak dilirik bank. Sedang bidang UMKM menyasar kreatifitas anak muda. 


 " Kami bakal mengawali Product KPR dengan kiat yang cukup prudent, yakni juga sebagai product yang bakal melengkapi beberapa produk kami pada awal mulanya, konsentrasi pada existing customer yang terdapat dan bakal menyasar segmen yg tidak bertemu segera dengan segmen KPR mitra bank kami, " ungkap Arief Indra Nurhari, Direktur Sales & Marketing ALIF, di Jakarta, Kamis (27/8). 


Untuk sesaat, lanjut Indra, hingga 2 th. ke depan peran sales dari product KPR ALIF masih tetap bakal di seputar 3%-5% dari keseluruhan sales. " Tak kian lebih 5%. Memanglah pasar property lagi lesu. Namun KPR yang lesu di segmen menengah atas. Kita ambillah yg tidak sebagian besar di incar bank. KPR kita buka pembiayaan hingga Rp1 milyar, " terang Indra. 


Sesaat pelebaran segmen pembiayaan di bidang UMKM, Presiden Direktur ALIF, Iman Pribadi menyampaikan, waktu itu ALIF sudah melayani pembiayaan UMKM, tetapi dengan size yang masih tetap terlalu besar, yaitu sebesar Rp500 juta sampai Rp3 milyar. 


 " Ke depan sizenya kita turunkan dari Rp500 juta ke Rp50 juta. Lalu segmentasinya diperluas 5-8 segmen, terlebih segmen yg tidak bergantung komoditas, seperti perdagangan di pasar moderen, di situ terdapat ruko-ruko kecil. Lalu pembiayaan forniture juga kita telah mulai, " tutur Iman Pribadi. 


Ia memberikan, berkenaan pelebaran segmen UMKM, ALIF akan menyasar anak muda yang penuh kreativitas. Sejauh itu pihaknya sudah lakukan literasi ke kampus-kampus terpenting. " Kreativitas anak muda itu kerap terkendala modal. Mereka umumnya perlu pendanaan Rp50 juta sampai Rp100 juta. Kita telah masuk ke kampus-kampus untuk garap anak muda, " tutur Iman Pribadi. 


Dia menginginkan, peran pembiayaan UMKM ALIF dapat bertambah sampai 20%-25% dari keseluruhan portofolio pembiayaan ALIF th. depan. Waktu itu jumlah pembiayaan UKM masih tetap ada di level 10%. 


Meski lakukan beberapa ekspansi pembiayaan yang bakal beresiko pada kwalitas aktiva, Iman Pribadi menyatakan pihaknya mengaplikasikan kiat penjualan yang di dukung dengan manajemen resiko yang ketat. 


 " Kita selalu kerjakan perbaikan aktiva. Pada Semester 1-2015, sukses turunkan tingkat pembiayaan punya masalah (NPF) pembiayaan ritel jadi 4, 1%. Akhir th. kita berharap dapat turun jadi 2, 5% -3%, " terang Iman Pribadi. 


Untuk di ketahui, aset kelolaan (Asset Under Management) ALIF tumbuh seputar Rp 100 milyar dari Desember 2014 jadi Rp 992 milyar per Juli 2015. 
Ia menuturkan, usaha perbaikan kwalitas pembiayaan dikerjakan dengan Implementasi Collection Management Sistem, penambahan kwalitas SDM penagihan serta recovery, serta pengembangan jaringan eksternal untuk penagihan serta recovery. 


 " Meski perkuat infrastruktur IT, kita terus tingkatkan mutu SDM. Seluruhnya perlu investasi. Termasuk juga gagasan kita menaikkan 3 cabang di Kalimantan, Sulwesi, serta Sumatera, " katanya. 


Menurut Direktur Keuangan ALIF, Iman Budi Paling utama, dalam rencana perbaikan pendanaan serta permodalan, sepanjang semester pertama th. 2015 ALIF telah di tandatangani beberapa hubungan kerja pendanaan dari sebagian bank syariah termasuk juga Bank Muamalat Indonesia seputar Rp 300 milyar. 


Sampai akhir th., ALIF menginginkan prinsip pendanaan penambahan Rp 500 - 600 milyar yg tidak cuma bersumber dari perbankan namun juga dari penerbitan Medium Term Notes (MTN). 

Di samping itu perusahaan juga merencanakan untuk menerbitkan 125 juta lembar saham baru di kuartal ke-3 th. itu atau seputar Rp 125 milyar untuk menguatkan susunan permodalan serta keuangan dalam rencana hadapi gagasan ekspansi ALIF.